Senin, 22 Juni 2020

Peran Teknologi dalam Pendidikan ditengah Pandemi Covid-19

Peran Teknologi dalam Pendidikan ditengah Pandemi Covid 19


guru-pendidikan


 Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini menyerang sistem pernapasan manusia. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei China dan sejak saat itu mulai menyebar secara global ke seluruh penjuru dunia tanpa kecuali yang mengakibatkan pandemi covid-19 yang sedang berlangsung.

Pandemi covid-19 ini mengakibatkan beberapa kegiatan sehari-hari sedikit terganggu, Menteri PAN_RB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) Tjahjo Kumolo mengeluarkan surat edaran baru yang pada intinya menyatakan perpanjangan masa bekerja dari rumah (work from home) dan penyesuaian sistem kerja. Akan tetapi bukan berarti pelayanan publik ditiadakan, baik pelayanan publik terkait ruang lingkup barang, jasa, maupun administrasi dapat dilakukan secara online atau jika terdapat pelayanan manual harus melakukan pengecekan suhu pengguna layanan, menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer dan menjaga jarak.

Hal tersebut juga berlaku bagi pendidikan, dengan dihapuskannya Ujian Nasional, belajar di rumah melalui aplikasi tertentu, kuliah daring, bimbingan dan seminar daring merupakan contoh pelayanan bidang pendidikan yanng mempercepat penerapan pendidikan era revolusi 4.0. Dari beberapa kasus diatas menuntut peran teknologi dalam bidang pendidikan di tengah pandemi covid-19, para tenaga pendidik dan peserta didik diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan teknologi.

Pemberlakuan kebijakan social distancing atau physical distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang secara tiba-tiba, tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang tua. Pembelajaran berbasis teknologi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung selama pandemi covid-19 membuat kaget hampir disemua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional. Karena banyak tenaga pendidik, peserta didik maupun masyarakat yang belum siap menghadapi era revolusi 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ini seakan-akan memaksa semua manusia harus siap terhadap perkembangan teknologi saat ini. Jika dilihat dalam perspektif sosiologi, kebijakan ini merupakan langkah yang tepat dilakukan dalam kondisi seperti ini. Dalam ilmu sosiologi, interaksi sosial tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka saja akan tetapi dapat dilakukan melalui media cetak, teknologi atau media sosial. Pandemi covid-19 ini dilabeli oleh masyarakat sebagai permasalahan internasional yang sangat serius karena keadaan covid-19 berstatus darurat bencana non-alam.

Keberadaan teknologi saat ini dinilai sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai penunjang dalam melakukan berbagai kegiatan baik dalam melakukan pekerjaan maupun dalam hal pendidikan. Tenaga pendidik dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran atau perantara dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui beberapa aplikasi, seperti aplikasi zoom, spada, google classroom, google meeting atau dapat pula melalui whatsapp group. Dengan menggunakan media pembelajaran diatas tenaga pendidik dapat membuat penjelasan materi yang menarik dan tidak monoton agar peserta didik tertarik dan tetap semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar terssebut.

Akan tetapi banyak peserta didik yang mengeluhkan bahwa pembelajaran secara online dinilai kurang efektif karena para peserta didik dituntut belajar secara otodidak (sendiri) banyak orang tua yang tidak bisa mengajari materi yang ada dibuku, dan hanya bisa membimbing putra-putrinya saja, terkendala oleh jaringan Web, teknologi yang kurang memadai, hingga sinyal.

Dari berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga pendidik, bagaimana cara mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran online ini. Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik, maksudnya guru disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik dengan penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode belajar yang menarik. Dengan pembelajaran online ini tenaga pendidik tidak boleh lupa akan tugasnya untuk tetap memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan tidak hanya memberikan tugas saja. Banyak dijumpai bahwa saat pembelajaran online ini guru hanya memberikan tugas saja tanpa memberikan penjelasan sebelumnya. Hal itulah yang membuat semangat belajar peserta didik menurun, karena mereka merasa terbebani oleh tugas yang menumpuk.


Peran Teknologi dalam Pendidikan ditengah Pandemi Covid-19

Peran Teknologi dalam Pendidikan ditengah Pandemi Covid 19  Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis ba...